ASPEK
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA
RANGKUMAN
Tugas ini dibuat untuk memenuhi
mata kuliah
Perkembangan motorik
Oleh :
Nama : Khoirul Anis
NPM : 09520246
No Absen : 27
PJKR
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PASUNDAN CIMAHI
2011
ASPEK
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA
A.
Aspek – aspek Pertumbuhan dan
Perkembangan Manusia.
Puncak
prestasi seseorang tak mungkin dicapai sepanjang periode usia. Dalam setiap
cabang olahraga ada periode usia yang pasti dikenal sebagai Usia Untuk
Berprestasi Tinggi, dimana seseorang olahragawan berada dalam suatu kondisi
yang memungkinkan untuk mencapai prestasinya yang tinggi (Lempart, 1973). Masa
untuk mencapai prestasi yang tinggi ini pada kebanyakan olahraga mulai pada
usia 20 tahun dan berakhir sebelum mencapai usia 30 tahun. Hal ini berarti
bahwa seorang olahragawan harus mencapai prestasi terbaik dalam kariernjya
sebagai atlet dalam masa usia tersebut.
Untuk
mencapai prestasi yang tinggi pada usia duapuluhan tentunya latihan harus
dimulai sejak masa kanak-kanak, sebab prestasi yang tinggi tersebut baru bisa
dinikmati setelah menjalani latihan selama 8 hingga 12 tahun.
pertumbuhan
dan perkembangan sejak lahir hingga mencapai kematian merupakan suatu proses
yang berkelanjutan dan memiliki aspek-aspek yang berbeda. Darisudut pandang
latihan, ketiga aspek pertumbuhan dan perkembangan ini adalah :
1.
Pertumbuhan Morfologis dan Fisiologis
Aspek ini mencangkup perubahan-perubahan
tinggi badan, berat badan, proporsi tubuh, komposisi tubuh, organ-organ dan
system bagian dalam tubuhdan langsung sejak lahir dan system bagian dalam tubuh
yang langsung sejak lahir dan seterusnya.
2.
Sifat-sifat perkembangan psikologi dan
sosial.
Aspek-aspek ini tampak pada perkembangan
kemampuan psikologis, personalitas dan kecenderungannya. Sikap, minat/
perhatian, dan berbagai kemampuan dan karakteristik sosial.
3.
Perkembangan Motorik
Aspek
pertumbuhan dan perkembangan motorik merupakan aspek terpenting dalam
olahraga. Ini merupakan pengetahuan tentang teori umum dan metedologi latihan
olahraga. Perkembangan mtorik mengandung arti perkembangan dari gerakan-gerakan
dan berbagai kemampuan motorik sejak lahir hingga meninggal.
Pertumbuhan
Motorik
|
Ketiga
aspek pertumbuhan dan perkembangan yang sudah dijelaskan saling berkaitan
antara satu dengan yang lainnya. untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut ini
:
Pertumbuhan
dan perkembangan Morfologis dan Fisiologis
|
Pertumbuhan
dan perkembangan psikologi dan sosial
|
Pertumbuhan
dan Perkembangan
|
Kajian
ini bermaksud melukiskan tentang perkembangan motorik dalam berbagai periode
sejak masa kanak-kanak hingga dewasa. Pola pertumbuhan pada anak-anak diseluruh
dunia umumnya hampi sama walaupun ada sedikit variasi. Karena itu kiranya
informasi yang disajikan ini dapat dijadikan pedoman dalam memformulasikan
latihan secara benar dagi anak-anak dan dewasa.
B.
Tahap-tahap Pertumbuhan dan
Perkembangan Berdasarkan Perkembangan Motorik.
Pertumbuhan
dan perkembangan bukan suatu proses yang uniform (sama) akan tetapi
ditandai oleh perbedaan kecepatan perkembangan berbagai parameter pada tingkat
usia yang berbeda (Stemmler,1977) dan (Ludwing dan Hirtz, 1981). Wrinter (1977)
membagi keseluruhan terhadap pertumbuhan dan perkembangan yang didasarkan
kepada perkembangan motorik kedalam periode-periode berikut ini:
1.
Periode sejak bulan pertama hingga bulan
ketiga (1bulan – 3 bulan)
2.
Periode sejak bulan ke empat hingga
bulan ke dua belas (4 bulan – 12 bulan/ satu tahun)
3.
Periode sejak tahun ke dua hingga akhir
tahun ke tiga.
4.
Periode sejak tahun ke empat hingga
akhir tahun ke tujuh
5.
periode sejak tahun ke delapan hingga
akhir tahun ke sepuluh
6.
Periode sejak tahun ke sebelas atau ke
dua belas hingga awal pubertas ( kematanagn seksual).
7.
Periode sejak awal pubertas hingga
mencapai manarchy atau spermarchy.
8.
Periode sejak manarchy atau spermarchy
hingga mencapai kematangan seksual.
Pada anak-anak wanita
proses kematangan seksual mulai satu hingga dua tahun lebih awal, karenanya
sulit memberikan batas usia yang pasti.
C.
Periode Awal Masa Kanak-kanak
Periode awal
masa kanak-kanak berkembang mulai dari tahun ke empat hingga akhir tahun ke
tujuh. Pada periode ini anak melakukan macam-macam gerakan dasardengan sempurna
seprti berlari, melompat, mendorong, melemar, dan sebagainya.
Pada akhir periode ini
otak hampir mencapai otak orang dewasa dan bersamaan dengan itu pula system
persyarafan serta berbagai indra yang terlibat dalam pengendalian dan
pengaturan gerak berkembang pesat.
Karakteristik
Tingkah laku Anak-Anak
Tingkah
laku anak-anak pada akhir periode ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Anak
memperlihatkan suatu keinginan yang sangat kuat terhadap berbagai aktivitas dan
gerak-gerak fisik.
2. Aktivitas
anak yang lebih banyak adalah bermain mereka lebih menyukai melakukan aktivitas
bermain peran.
3. kemampuan
persepsi dan konsentrasi berkembang pesat.
4. daya
ingat lebih baik. Dengan mudah mereka dapat mengingat hal-hal yang telah
lampau.
5. Kemampuan
berfikir juga berkembang baik namun masih terbatas (berfikir abstrak masih
terbatas).
6. Terdapat
perbaikan secara mencolok dalam hal kemampuan berbahasa.
7. Rasa
ingin tahu nak pada usia ini makin berkembang.
8. Anak
sangat emosional dan tak mampu mengendalikan emosinya.
9. Prilaku
anak ditandai oleh suatu tingkat fantasia tau imajinasi yang tinggi.
10. Anak
juga memperlihatkan kemampuan yang kuat untuk mandiri.
11. Anak
juga memiliki sifat bersaing dan mempertuturkan hatinya bersaing dengan lawan
sebaya.
Perkembangan
motorik pada awal masa kanak-kanak
Perkembangan
motorik kelompok akhir periode usia ini mencapai suatu puncak yang memuaskan,
anak sudah dapat menyempurnakan gerakan-gerakan dasar seperti berlari,
melompat, melempar, berguling, bergelantung, memanjat, mendorong, menarik, dsb.
Menurut Winter (1977) pada masa ini terjadi perkembangan gerakan-gerakan dasar
dengan cepat baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Disamping
itu untuk pertama kali dalam hidupnya anak memperoleh kemampuan mengabungkan
gerakan-gerakan dasar ini (mengabungkan gerakan-gerakan yang sederhana secara
berturut-turut dan berhasil). Kebanyakan kombinasinya pada periode ini adalah
berlaari dengan melompat, berlari dengan melempar, menanngkap denagn melempar
dan sebagainya.
Kemampuan-kemapuan
kondisional
Pada
periode usia ini terjadi perbaikan yang pesat pada kemampuan kekuatan,
kecepatan dan daya tahan. Daya tahan dasar (basic endurance) juga berkembang
sangat baik dan melalui latihan yang tepat, dapat dikembangan secara
mengagumkan (Winter, 1976)
Kemampuan
koordinasi
Bermacam-mcam
kemampuan koordinasi seperti keseimbangan ritme/ Irama, orientasi, coupling,
dll. Rata-rata menunjukan perkembangan yang sangat tinggi. Yang dimaksud dengan
Kemampuan keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan diri dalam
keadaan statis atau dinamis. Kemapuan ritmik adalah kemampuan untuk
merasakan irama suatu gerakan untuk melakukan gerakan dengan irama yang
dikehendakinya. orientasi adalah kemampuan untuk menentukan posisi tubuh
dan bagian-bagian tubuh menurut waktu dan ruang dalam hubungannya dalam
keseimbangan, lapangan bermain, pemain-pemain yang lain, bola, perlengkapan,
dan lain-lain. Coupling adalah kemampuan untuk mengabungkan
gerakan-gerakan berbagai bagian tubuh. Kemampuan belajarmotorik juga meningkat
pesat, fleksibilitas berkembang pesat, dan pada akhir periode ini anak memiliki
tingkat persendian cukup baik.
Implikasi
Dalam Latihan
1.
Pada akhir periode usia ini anak-anak
dapat mulai diberikan latihan yang sistematis untuk cabang-cabang olahraga
seperti renang, menyelam dan senam.
2.
Penekanan khusus dalam latihan hendaknya
dititikberatkan pada perkembangan berbagai kemampuan koordinasi, fleksibilitas,
frekuensi gerakan, dan kecepatan gerak.
3.
Gerakan-gerakan yang sederhana beserta
kombinasi gerakan dan perubahannya dalam kondisi yang sulit harus dilatih.
4.
Dalam latihan hendaknya digunakan
aktivitas dan gerakan-gerakan yang
memerlukan keseimbangan berirama, karena disukai oleh anak pada usia ini.
5.
LAtihan hendaknya diformulasikan dalam
bentuk permainan, dimana anak-anak dapat meniru objek-objek, binatang-binatang,
dan orang lain. Aktivitas ini harus menarik dan menyangkut banyak gerakan.
gerakan juga harus mengajarkan anak-anak berdisiplin dan mengendalikan dirinya.
6.
Koreksi gerakn-gerakan hendaknya tidak
terlalu nbanyak dan hanya pada gerakan-gerakan yang dianggap perlu. Prinsipnya
harus menyediakan fasilitas.
7.
Tujuan latihan harus mengarah pada
perkembangananak secara menyeluruh baik performans maupun kepribadiannya secara
serempak.
D.
Periode Pertengahan Masa
kanak-kanak
Periode
ini mulai pada tahun ke tujuh hingga mencapai usia 10 tahun. Pada masa ini anak
mulai memasuki sekolah. Adanya peningkatan tuntunan psikologi dan sosial pada
anak-anak mengakibatkan perkembangan mental dan sosial mereka cepat. Dari aspek
perkembangan motorik, peningkatan kemampuan belajar motorik cepat.
Karakteristik usia anak yang penting pada periode usia ini adalah :
1. Anak
sanagt aktif. Terdapat keinginan yang kuat dari nmereka untuk turut serta dalam
aktivitas-aktivitas dan gerakan-gerakan pisikal.
2. Persepsi
mereka lebih maju disebabkan adanya kematangan alat indra dan akumulasi
pengalaman untukmenafsirkan dengan benar perasaan-perasaan yang dialaminya.
3. Kemampuan
untuk mengamati suatu tindakan atau aktivitas secara sistematis dan dari
aspek-aspek penting yang berbeda belum berkembang hings taraf yang memuaskan.
4. Ingatan
anak berkembang lebih jauh dan dapat meningat bermacam-macam hal dengan baik.
5. Kemampuan
berpikir anak berkembang cepat. Mereka daopat berfikir abstrak walaupun masih
terbatas.
6. Terdapat
kemajuan yang pesat dalam berbahasa.
7. anak
mencapai lebih banyak pengendalian diri.
8. untuk
pertama kali dalam kehidupannya anak berkembang agak stabil dan tertarik pada
hal-hal tertentu.
9. Pada
periode ini terjadi sosialisasi yang cepat pada anak.
Perkembangan
motorik pada pertengahan masa kanak-kanak
Perilaku
motorik pada periode pertenaghan masa anak-anak ditandai oleh suatu
perkembangan kemampuan belajar motorik yang cepat, mobilitas yang tinggi, dan
juga kebutuhan aktivitas fisik yang tinggi juga. Akan tetapi apabila suatu
aktivitas atau gerakan yang dilakukan selalu diulang-ulang, minat dan
kemampuannya untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan itu akan hilang.
Kemampuan-kemampuan
kondisional
Pada
periode usi ini, kemampuan kekuatan berkembang mantap tetapi dengan kecepatan
yang sedang. dengan seringnya anak-anak melakukan latihan maka perbaikan
kekuatan otot dan bagian-bagian tubuh cukup memuasakan.\
Kemampuan
Koordinasi
Pada
periode usia ini kemampuan belajar motorik maju pesat karena :
1. Adanya
perbaikan dalam proporsi tubuh (dicapai setelah perubahan bentuk yang pertama)
2. Adanya
konsentrasi, persepsi, kemampuan berfikir dan analisa yang lebih baik.
3. Lebih
kaya dengan pengalaman-pengalaman gerakan.
4. Adanya
perkembangan system persyarafan dan berbagai indera yang berhubungandengan
motorik yang hampir sempurna.
Implikasi
dalam latihan
1. Dalam
kebanyakan cabang olahraga latihan secara sistematis sudah dapat dimulai pada
akhir pertengahan masa anak-anak.
2. Tujuan
utama dari pada latihan harus diarahkan pada gerak koordinasi.
3. harus
selalu menjaga serta memelihara fleksibilitas.
4. Tekanan
latihan harus dititikberatkan pada perkembangan menteluruh.
5. Kemampuan
daya tahan dapat dilatih tetapi jangan dikembangakan dengan mengorbankan factor
prestasi lainnya.
6. Dorongan
anak-anak yang kuat terhadap aktivitas fisik hendaknya disalurkan dan diberikan
kesempatan kepada mereka.
7. Latihan
maupun metode yang digunakan harus brvariasi agar anak tidak bosan.
8. HArus
selalau dilakukan koreksi baik ferbal maupun contoh gerakan nyata.
9. Aktivitas
kelas harus lebih formal, disiplin dan memperhatikan tatakrama.
E.
Periode Akhir Masa Kanak-kanak
Perriode
akhir masa kanak0kanak mulai pada usia 11 tahun dan berakhir hingga awal proses
kematangan seksual mulai satu hingga dua tahhun lebih awal. Karena itu periode
ini lebih pendek dibandingkan pada anak laki-laki. Disamping itu juga terdapat
perbedaan intra-sex pada awal proses ini. Itulah sebabnya anak-anak laki-laki
ataupun perempuan pada usia yang sama bisa mempunyai masa akhir kanak-kanak
yang lebih pendek atau lebih panjang. Pada periode ini anak semakin berani,
Imajinatif, giat, banyak akal, dan sangat berani mengambil resiko.
Perkembangan motorik
pada periode akhir masa kanak-kanak.
perkembangan
motorik pada periode ini sangat baik. Ini merupakan periode dimana anak
mempunyai kemampuan belajar motorik yang paling baik. Dia memperlihatkan suatu
kesiapan yang tinggi dalam berbagai tugas dan aktivitas fisik.
Kemampuan
Kondisi pada periode akhir masa kanak-kanak
Pada
periode ini kekuatan dan daya tahan berkembang pesat, namun dengan adanya
perbedaan individual antara anak perempuan dan anak laki-laki maka perbedaan
ini jauh lebih banyakdalam kekuatan maksimal dan kekuatan eksplosif. Kecepatan
gerak dan frekuensi gerakan jauh berkembang, tetapi tingkat kemajuan agak
lambat dan menurun.
Kemampuan
koordinasi pada periode akhir masa kanak-kanak
Kemampuan
koordinasi pada periode usia ini mencapai taraf yang agak baik dan memungkinkan
anak mencapai kemampuan belajar motorik amat baik. Bahkan pada anak laki-laki
secara kualitatif presentasi melempar banyak tergantung pada hasil latihan.
Implikasi
dalam latihan
1. Periode
ini merupakan periode kemampuan belajar motorik yang paling baik pada anak-anak
untuk mencapai prestasi maksimal kepada mereka harus diajarkan sebanyak mungkin
gerakan-gerakan dari bermacam-macam cabang olahraga.
2. Pada
periode ini identifikasi anak-anak berbakat harus dilakukan secara ekstentif.
3. Dalam
latihan, perbedaan individual dan jenis kelamin yang berhubungan dengan taraf
perkembangan motorik harus diperhatikan.
4. Latihan
dan pertandingan dalam semua cabang olahraga harus dimulai.
5. Latihan
hendaknya bersifat umum yang mengarah kepada perkembangan menyeluruh pada
anak-anak.
6. Semua
kemampuan kondisional harus dikembangkan melalui latihan-latihan umum.
7. Tekanan
maksimal harus diberikan kepada perkembangan berbagaikemampuan koordinasi
denagn cara membuat anak-anak belajar bermacam-macam gerakan yang berbeda,
sulit, dan dalam kondisi yang berbeda-beda.
Pengorganisasian latihan harus
lebih bersifat formal. Penggunaan bahasa dalam mengajar atau melatih perlu
ditingkatkan akan tetapi bahasa yang diguankan itu hendaknya dimengerti oleh
anak-anak.
F.
Periode/ Masa Pubertas
Masa pubertas
muali denagn berawalnay proses kematangan seksual dan berakhir dengan mulainya
menstrulasi pertama pada anak-anak perempuan dan munculnya kematangan seperma
pada anak laki-laki. Perbedaabn kematangan antara anak laki-laki dan perempuan
ini bisa mencapai 2 tahun. Proses kematangan seksual disertai
perubahan-perubahan baik morfologis maupun fisiologis, terutama yang
menyebabkan peningkatan produksi hormon kelamin.
Urutan
Kejadian/ Peristiwa Daripada
karakteristik
kelamin Sekunder
Permpuan
|
Laki
– laki
|
Pelebaran pada
pelvis/ pingul
|
Pertumbuhan
dari testes dan penis
|
Pingul bulat
|
Tumbuh rambut
(public hair)
|
Perkembangan
payudara
|
Mulai terjadi
perubahan suara
|
Tumbuh rambut (public
hair)
|
Kelenjar susu
bertambah besar
|
Tumbuh rambut
diketiak
|
Terjadi
perubahan suara(yang terakhir)
|
Menarchy
|
Tumbuh rambut
pada ketiak
Terjadi
pollution yang pertama.
|
Perkembangan
Motorik
Perkembangan
motorik selama masa pubertas amat berbeda dengan periode sebelumnya. Pada
periode ini terdapat peningkatan secara individual dalam prilaku anak-anak
selama latihan dan pertandingan. bahkan cara pelaksanaan gerakan meningkat
secara individual.
Kemampuan-kemampuan
kondisional
Selama
masa pubertas kemampuan kekuatan rata-rata berkembang lebih cepat. Hal ini
mungkin disebabkan adanya perubahan-perubahan hormone yang mengakibatkan
peningkatan secara cepat pada masa otot dan pengaruh yang lebih baik akibat
perubahan dalam proporsi tubuh.
Kemampuan-kemampuan
kordinasi
Sebagaimana
dijelaskan sebelumnya, masa pubertas terjadi kemrosotanpada kondisi motorik.
Secara keseluruhan dapat kita katakana bahwa pada periode pubertas tampaknya
kurang menguntungkan untuk mrmpelajari gerakan yang baru untuk kualitas
motorik, dan untuk perkembangan agilitas atau kemampuan koordinasi.
Implikasi
dalam latihan
1. periode pubertas hendaknya tidak dipandang
sebagai masa krisis. hal ini adalah konsekuensi alamiah dari proses pertumbuhan
dan perkembangan.
2. Latihan
harus bersifat individual dan perbedaan jenis kelamin.
3. Masa
pubertas adalah suatu periode yang memungkinkan untuk mengembangkan kemampuan
kekuatan.
4. Selama
masa pubertas latihan-latihan berbagai cabang olahraga yang lebih spesifik.
5. Pada
anak-anak yang sangat merosot/ kurang dalam koordinasi motoriknya lebih baik
jangan diajarkan gerakan-gerakan baru.
6. Latihan
harus dilakukan dengan cara-cara yag demokratis.
7. Pelatih
harus membangtu mengatasi permasalahan anak dengan cara yang bersahabat.
8. berikan
penjelasan secara terperinci tentng berbagai aspek latihan denagn mengunakan
bahasa yang sederhana.
9. Pelatih
harus mengingat perbedaan inter dan intra seks yang menjadi amat berarti dalam
kelompok usia ini.
G.
Masa Adolesensi
Masa
adolesensi merupakan fase proses kematangan seksuak yang kedua dan terakhir.
Anak perempuan mencapai kedewasaan pada usia 17 tahun, sedangkan anak laki-laki
mencapai kedewasaan pasda usia 18 atau 19 tahun.
Perkembangan
motorik
Perkembangan
motorik pada masa adoliesensi ditandaioleh peningkatan stabilitasi, perbedaan
seksual dan individual dalam kemampuan motorik, gerak, dan prilaku motorik.
Periode adoliesensi ditandai dengan berkembang lebih jauh gerakan-gerakan baik
secara kualitatif maupun secara kuantitatif.
kemampuan-kemampuan
kondisional
Kemampuan
kekuatan terutama kekuatan maksimal dan kekuatan eksplosif rata-rata berkembang
cepat pada anak laki-laki. Dilain pihak daya tahan kekuatan kurang maju.
Kempuan
koordinasi
Dalam
adoliesensi koordinasi motorik maju, mengakibatkan kualitas gerakan menjadi
lebih baik. Kemampuan koordinasi pada anak laki-laki sekali lagi
menunjukan suatu taraf perkembangan yang
baik.
Implikasi
dalam latihan
1. para
remaja (adoliesensi) dalam segala hal seharusnya diperlakukan dan ndilatih
seperti olahragaawan dewasa.
2. Pelatih
harus mengambil suatu sikap yang demokratis terhadap adoliesensi (remaja )
tersebut.
3. Remaja
wanita disebabkan oleh factor-faktor sosial cultural cenderung menarik diri
secara berangsur-angsur dai olahraga dan latihan.
4. Perbedaan-perbedaan
individual dan seksual yang maksimal dalam kelompok usia ii senaniasa
khendaknya mendapat perhatian.
5. Oleh
karena masa adoliesensi itu menjelang usia untuk berprestasi tinggi, maka
latihan-latihan harus lebih spesifik dan individualistic.