Minggu, 14 April 2013

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

setiap manusia pasti mengalami pertumbuhan dan perkembangan dan setiap perubahan yang terjadi pasti ada yang menyebabkan. ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak. sebelum membahas tentang faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkemmbangan ada baiknya kita mengetahui apa itu pertumbuhan dan apa itu perkembangan.

Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Sedangkan, perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa.

Pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang sangat penting bagi makhluk hidup. Misalnya pada manusia, dengan tumbuh dan berkembang dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan melestarikan keturunannya. Sewaktu masih bayi, balita, dan anak kecil, manusia memiliki daya tahan tubuh yang masih lemah sehingga mudah terserang penyakit. Tetapi, setelah tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, daya tahan tubuhnya semakin kuat sehingga kelangsungan hidupnya lebih terjamin.

Pertumbuhan dan perkembangan membawa manusia kepada kedewasaan. Setelah dewasa, manusia dapat menghasilkan keturunan sehingga populasi manusia akan terjaga kelestariannya. Sekarang, coba kamu bayangkan jika tidak terjadi pertumbuhan dan perkembangan pada manusia? Mungkin populasi manusia akan punah. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan. Jika hewan dan tumbuhan tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan, maka akan mengalami kepunahan.

Pada tumbuhan, perkembangan ini menghasilkan bermacam-macam jaringan dan organ tumbuhan. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan berbedabeda antara spesies satu dengan spesies yang lain. Tetapi, pada dasarnya memiliki persamaan tahapan perkembangan, yaitu sebagai berikut

1. Pembelahan Sel

Setelah terjadi fertilisasi (pembuahan sel gamet jantan dan sel gamet betina), terbentuklah zigot. Zigot mengalami pembelahan mitosis secara terus-menerus. Pembelahan ini berlangsung sangat cepat. Sel-sel yang dihasilkan dari pembelahan disebut morula. Morula berkembang menjadi bentuk yang berlubang disebut blastula.

2. Morfogenesis

Blastula terus mengalami pembelahan sel. Selama pembelahan ini terjadi morfogenesis, yaitu proses perkembangan bentuk berbagai bagian tubuh embrio.

3. Diferensiasi

Blastula terus membelah dan membentuk gastrula. Dari gastrula terbentuk embrio. Sel-sel embrio berkembang terus membentuk jaringan, organ, dan sistem organ yang membentuk struktur dan fungsi khusus yang nantinya difungsikan pada waktu dewasa.

4. Pertumbuhan

Setelah terbentuk organ, terjadi pertumbuhan makhluk hidup menjadi lebih besar. Perkembangan berjalan seiring dengan pertumbuhan. Perkembangan adalah proses mencapai kedewasaan. Perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan, yaitu per-tumbuhan dapat diukur dengan ukuran tertentu, sedangkan perkembangan tidak dapat diukur dengan suatu ukuran.


5. Faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

a. faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

Banyak faktor yang bisa mempengaruhi pertumbuhan anak. Menurut Ali Khomsan, (2004) pertumbuhan fisik seorang anak dipengaruhi oleh dua faktor dominan yaitu lingkungan dan genetis. Kemampuan genetis dapat muncul secara optimal jika didukung oleh faktor lingkungan yang kondusif, yang dimaksud dengan faktor lingkungan di sini adalah intake gizi. Apabila terjadi tekanan terhadap dua faktor di atas, maka muncullah growth faltering.

Hal senada juga diungkapkan oleh Soetjiningsih (2001) bahwa faktor genetik merupakan modal dasar mencapai hasil pertumbuhan. Faktor internal seperti biologis, termasuk genetic dan faktor eksternal seperti status gizi. Faktor internal (genetic) antara lain termasuk berbagai faktor bawaan, jenis kelamin, obstetrik dan ras atau suku bangsa. Apabila potensi genetik ini dapat berinteraksi dengan lingkungan yang tidak baik maka akan menghasilkan gangguan pertumbuhan. Gangguan pertumbuhan di Negara maju lebih sering diakibatkan oleh faktor genetik ini. Di Negara sedang berkembang, gangguan pertumbuhan selain disebabkan oleh faktor genetik juga dipengaruhi oleh lingkungan yang tidak memungkinkan seseorang tumbuh secara optimal.

Faktor eksternal (lingkungan) antara lain faktor prenatal dan pasca natal. Faktor lingkungan prenatal adalah faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih dalam kandungan.

Lingkungan prenatal yang mempengaruhi gangguan pertumbuhan adalah:

  1. Gizi pada saat hamil. Apabila gizi ibu buruk akan menyebabkan berat badan bayi lahir rendah, terhambatnya pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir.

  2. Mekanis. Kelainan bawaan pada bayi dapat disebabkan oleh trauma dan cairan yang kurang. Demikian posisi janin yang tidak normal dapat menyebabkan berbagai kelainan pada bayi yang dilahirkan dan pertumbuhan terhambat.

  3. Toksin. Berbagai jenis obat yang bersifat racun.

  4. Endokrin / hormone. Produksi hormone pertumbuhan terganggu.

  5. Radiasi. Seperti radiasi dari bom atom dan bocornya pipa gas beracun.

  6. Infeksi Intrauterine. Seperti varisela, malaria, HIV, virus hepatitis dan virus influenza.

  7. Stres pada ibu hamil. Apabila ibu hamil stress akan mempengaruhi pertumbuhan janin.

  8. Anoksia Embrio

Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat. Faktor lingkungan pascanatal yang mempengaruhi gangguan pertumbuhan adalah lingkungan biologis, lingkungan fisik, faktor psikososial dan faktor keluarga dan adat istiadat. Lingkungan biologis meliputi ras, jenis kelamin, umur, gizi, perawatan ksehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis, fungsi metabolism. Lingkungan fisik meliputi cuaca, keadaan geografis, sanitasi lingkungan, keadaan rumah dan radiasi. Faktor psikososial meliputi kualitas interaksi antara orang tua dan anak. Faktor keluarga dan adat istiadat meliputi pekerjaan atau pendapatan keluarga, stabilitas rumah tangga.

Rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan gizi ibu juga berperan menyebabkan kasus gizi kurang. Juga dipengaruhi oleh kondisi perekonomian yaitu kemiskinan yang tidak memungkinkan orang tua memberikan makanan bergizi tingkat tinggi pada anaknya. Dalam tumbuh kembang anak tidak sedikit peranan ibu dalam ekologi anak, yaitu peran ibu sebagai genetik faktor yaitu pengaruh biologis terhadap pertumbuhan janin dan pengaruh psikologisnya terhadap pertumbuhan postnatal. Memberikan ASI sedini mungkin segera setelah lahir, merupakan stimulasi dini terhadap tumbuh kembang anak. Keuntungan untuk bayi selain gizi ASI yang tinggi, juga adanya zat anti pada ASI yang melingungi bayi terhadap berbagai macam infeksi.

Hasil penelitian Satoto (1990) mengatakan bahwa growth faltering oleh hampir semua anak sejak usia 2 – 6 bulan lebih awal dari pada tumbuh kembang anak dalam jangka panjang. Growth faltering ini sangat dipengaruhi oleh pola pemberian ASI, pemberian makanan tambahan yang terlalu dini dalam bentuk makanan yang rendah energi dan sangat rendah protein menurunkan pemberian ASI yang pada gilirannya menurunkan pertumbuhan gizi anak dan peningkatan kerentanan anak terhadap infeksi., kerentanan terhadap infeksi juga dipengaruhi oleh buruknya sanitasi lingkungan keluarga dan perilaku perawatan kesehatan anak yang kurang baik. Jadi faktor determinan kuat yang mempengaruhi pertumbuhan adalah lingkungan asuh anak dan konsumsi makanan anak terutama masukan energi, protein, dan Fe. Sedangkan faktor yang secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak adalah keadaan gizi dan kesehatan ibu serta keadaan sosial ekonomi keluarga. Juga jenis kelamin diketahui berpengaruh dengan keterlibatan sosial budaya dimana anak laki – laki cenderung tumbuh lebih baik daripada anak perempuan.

b. faktor yang mempengaruhi perkembangan

Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak. Menurut Soetjiningsih (1995), faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan anak dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor dalam (internal)

Genetik

Pengaruh genetik bersifat heredo-konstitusional yang artinya bahwa bentuk untuk konstitusi seseorang ditentukan oleh faktor keturunan. Faktor genetik akan berpengaruh pada kecepatan pertumbuhan, kematangan tulang, gizi, alat seksual, dan saraf.

Pengaruh hormon

Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa pranatal yaitu saat janin berumur 4 bulan. Pada saat itu, terjadi pertumbuhan yang cepat dan kelenjar pituitary dan tiroid mulai bekerja. Hormon yang berpengaruh terutama adalah hormon pertumbuhan somatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitary.

Faktor lingkungan (eksternal)

Faktor yang berasal dari lingkungan dapat dikelompokkan menjadi faktor pranatal (selama kehamilan), dan faktor post natal.

Faktor Pranatal (Selama Kehamilan), meliputi :

  1. Gizi --- Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) atau lahir mati. Disamping itu dapat pula menyebabkan hambatan pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah terkena infeksi, abortus, dan sebagainya.

  2. Toksin, zat kimia --- Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap obat-obatan kimia karena dapat menyebabkan kelainan bawaan. Ibu hamil yang perokok atau peminum alkohol akan melahirkan bayi yang cacat.

  3. Infeksi --- Infeksi pada trimester pertama dan kedua kehamilan oleh TORCH (Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, herpes Simplex), PMS (Penyakit Menular Seksual), dan penyakit virus lainnya dapat mengakibatkan kelainan pada janin.

  4. Kelainan imunologi --- Kelainan imunologi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin karena dapat menyebabkan terjadinya abortus, selain itu juga kekurangan oksigen pada janin juga akan mempengaruhi gangguan dalam plasenta yangdapat menyebabkan bayi berat lahir rendah.

  5. Psikologi ibu --- Stres yang dialami ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin yang terdapat di dalam kandungan karenajanin dapat ikut merasakan apabila ibunya sedang sedih. Ibu hamil yang mengalami gangguan psikologi, maka dia tidak akan memperhatikan kondisi kandungannya dan akan berakibat pada kelahiran bayi yang tidak sehat.

Faktor postnatal, meliputi:

  1. Pengetahuan ibu --- Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam perkembangan anak. Ibu yang mempunyai pengetahuan kurang, maka tidak akan memberikan stimulasi pada perkembangan anaknya sehingga perkembangan anak akan terhambat, sedangkan ibu yang mempunyai pengetahuan baik maka akan memberikan stimulasi pada perkembangan anaknya.

  2. Gizi --- Makanan memegang peranan penting dalam proses tumbuh kembang anak. Pada masa pertumbuhan dan perkembangan, terdapat kebutuhan zat gizi yang diperlukan seorang anak, seperti :protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air. Seorang anak yang kebutuhan zat gizinya kurang atau tidak terpenuhi, maka dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangannya.

  3. Budaya lingkungan --- Budaya lingkungan dalam hal ini adalah masyarakat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak dalam memahami atau mempersepsikan pola hidup sehat.

  4. Status sosial ekonomi --- Status sosial ekonomi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal ini dapat terlihat pada anak dengan status sosial ekonomi tinggi, pemenuhan kebutuhan gizinya sangat baik dibandingkan dengan anak yang status ekonominya rendah.

  5. Lingkungan fisik --- Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari, mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak.kebersihan lingkungan maupun kebersihan perorangan memegang peranan penting dalam timbulnya penyakit. Demikian pula dengan populasi udara baik yang berasal dari pabrik, asap rokok atau asap kendaraan dapat menyebabkan timbulny penyakit. Anak sering sakit, maka tumbuh kembanganya akan terganggu.

  6. Lingkungan pengasuhan --- Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu dan anak sangat penting dalam mempengaruhi tumbuh kembang anak. Interaksi timbal balik antar ibu dan anak akan menimbulkan keakraban antara ibu dan anak. Anak akan terbuka kepada ibunya, sehingga komunikasi dapat dua arah dan segala permasalahan dapat dipecahkan bersama karena adanya keterdekatan dan kepercayaan antara keduannya.

  7. Stimulasi --- Perkembangan memerlukan rangsangan atau stimulasi, misalnya : penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibudan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak, perlakuan ibu terhadap perilaku anak. Anak yang mendapatkan stimulasi terarahdan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang atau tidak mendapat stimulasi.

  8. Olahraga atau latihan fisik --- Olahraga atau latihan fisik dapat memacu perkembangan anak, karena dapat meningkatkan sirkulasi darah sehingga suplay oksigen ke seluruh tubuh dapat teratur. Selain itu, latihan juga meningkatkan stimulasi perkembangan otot dan pertumbuhan sel.

    sumber :
    3. dan berbagai sumber lainnya